-MANISOO-

Dari hasil perhitungan cepat (quick count) yang dilakukan oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI) menempatkan pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim (NKRI) dengan nomor 1 unggul dari dua pasangan lainnya. Yakni pasangan Gusnar Ismail dan Tonny Uloli (GT) nomor urut 2 serta pasangan David Bobihoe dan Nelson Pomalingo (Davidson) dengan nomor urut 3.

Sesuai hasil quick qount yang dilakukan JSI, pasangan NKRI diprediksi meraih suara 45,08 persen. Pasangan GT sebesar 29,92 persen dan pasangan Davidson sebesar 25,01 persen. Hasil quick count tersebut diperoleh berdasarkan pengambilan sampel di 330 TPS dari sebanyak 1.820 TPS. Pengambilan sampling dilakukan secara acak dengan menekankan aspek proporsional berdasarkan kabupaten/kota se Provinsi Gorontalo. Adapun margin eror yang ditetapkan dalam quick count ini lebih kurang 1 persen.

“Dari hasil quick count yang dilakukan JSI dapat diprediksi Gorontalo akan memiliki gubernur dan wakil gubernur yang baru. Di mana sesuai analisis sampling dari 330 TPS, menempatkan pasangan Rusli Habibie dan Idris Rahim unggul sementara,” ujar Manajer Program JSI Baso Affandi pada konfrensi pers hasil quick count pemilihan gubernur dan wakil gubernur Gorontalo 2011, Rabu (16/11) di Quality Hotel Gorontalo.

“Walaupun begitu hasil akhir siapa yang menjadi pemenang nantinya akan ditetapkan oleh pleno KPU,” sambung Baso Affandi menegaskan.

Menurut Baso Affandi, hasil quick count ini juga menunjukkan bahwa Partai Golkar masih mempengaruh yang cukup kuat di Provinsi Gorontalo. Selain itu faktor ketokohan juga turut memberikan pengaruh yang cukup signifikan.

“Keberadaan Fadel Muhammad cukup memberikan pengaruh signifikan terhadap perolehan suara NKRI. Ini menunjukkan bahwa Fadel Muhammad masih mempunyai pengaruh yang cukup kuat di tengah masyarakat, kendati prosentasenya mulai menurun. Bila pada 2007 pengaruh Fadel Muhammad berada pada kisaran 80 persen maka saat ini berada pada level 40 persen,” tutur Baso Affandi.

Di sisi lain, Baso Affandi mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat Gorontalo dalam pelaksanaan pemilihan gubernur-wakil gubernur tahun ini mengalami penurunan. Bila pemilihan gubernur-wakil gubernur periode sebelumnya mencapai sekitar 90 persen, maka pilgub kali ini hanya berkisar 79,71 persen.

“Dan dapat dipastikan hasil pemilukada gubernur Gorontalo tahun ini akan berujung ke MK, sebab para pasangan calon masing-masing mengantongi pelanggaran-pelanggaran,” kata Baso Affandi.(san/sam/jpnn)