Estonia merupakan negara paling terkoneksi di Eropa dan memiliki sistem keamanan internet yang canggih. Negara ini tidak segan-segan berbagi pengalaman dan teknologi dengan negara lain, termasuk Indonesia, dalam bidang ini.
Menteri Luar Negeri Estonia, Usmar Paet, dalam pertemuannya dengan Menlu RI Marty Natalegawa di Jakarta, Selasa 24 Januari 2012, dengan terbuka menyampaikan undangannya untuk para ahli keamanan internet di Indonesia untuk menyambangi negaranya.
"Kami punya banyak pengalaman soal cyber security. Kami menyambut baik para ahli di Indonesia untuk datang ke Estonia," kata Paet.
Dia mengatakan, masalah keamanan dunia maya menjadi isu utama di negaranya. Para ahli di Indonesia yang datang ke Estonia, ujarnya, akan diberikan gambaran gamblang soal sistem keamanan mereka.
"Kami akan memberikan gambaran keseluruhan soal cyber security di Estonia," kata Paet.
Estonia adalah negara pertama di dunia yang melakukan perang cyber dengan parahacker. Pada tahun 2007, jaringan komputer pemerintah, keuangan dan media di negara Baltik tersebut lumpuh akibat serangkaian serangan dari hacker di Rusia.
Serangan denial-of-service (DoS) dilancarkan setelah pemerintah Estonia memindahkan patung untuk mengenang warga Rusia yang tewas pada Perang Dunia II.
Selain melumpuhkan jaringan pemerintah, serangan tersebut juga merusak jaringan lokal warga Estonia. Hal ini membuat warga tidak dapat membeli makanan, gas, dan bertransaksi di bank lewat dunia maya selama beberapa hari."Kami punya banyak pengalaman soal cyber security. Kami menyambut baik para ahli di Indonesia untuk datang ke Estonia," kata Paet.
Dia mengatakan, masalah keamanan dunia maya menjadi isu utama di negaranya. Para ahli di Indonesia yang datang ke Estonia, ujarnya, akan diberikan gambaran gamblang soal sistem keamanan mereka.
"Kami akan memberikan gambaran keseluruhan soal cyber security di Estonia," kata Paet.
Estonia adalah negara pertama di dunia yang melakukan perang cyber dengan parahacker. Pada tahun 2007, jaringan komputer pemerintah, keuangan dan media di negara Baltik tersebut lumpuh akibat serangkaian serangan dari hacker di Rusia.
Serangan denial-of-service (DoS) dilancarkan setelah pemerintah Estonia memindahkan patung untuk mengenang warga Rusia yang tewas pada Perang Dunia II.
Sejak serangan tersebut, Estonia mengerahkan para ahli pemrograman, ilmuwan komputer dan ahli perangkat lunak untuk turun tangan membentuk sistem pertahanan internet. Para ahli ini bekerja secara sukarela di bawah organisasi Liga Pertahanan Dunia Maya. Mereka dipersiapkan untuk menghadapi mungkinan adanya serangan berikutnya.
Sumber : VivaNews
0 comments:
Post a Comment