-MANISOO-

Walaupun pria suka wanita lemah lembut, Anda tidak harus jadi wanita super kalem yang selalu meng-iya-kan maunya pria. Derajat kekaleman setiap wanita berbeda-beda dong.. dan itu wajar bagi pria. Tapi.. kaum Adam setuju bahwa wanita yang suka marah dan emosian tidak menarik bagi mereka, dan sudah pasti, akan membuat mereka kabur. Wanita yang suka marah di dunia nyata dan di dunia maya membuat pria tidak nyaman. "Saya tidak mau tinggal seumur hidup dengan wanita yang suka marah-marah," curhat sahabat pria kami. Tidak hanya pria sih.. kita-kita juga malas menghadapi wanita yang gampang marah dan sedikit-sedikit tersulut emosinya.

Sebenarnya, pria senang membuat kekasihnya cemburu. Rasa bangga mereka akan meningkat karena cemburu Anda adalah sinyal bahwa dirinya sangat berarti bagi Anda. Sayangnya, semua yang kebanyakan tidak baik, termasuk kadar cemburu seorang wanita. Pria akan jengah dan kesal jika kekasihnya selalu cemburu buta, selalu menguntit kemanapun dia pergi, memata-matai Facebook, bahkan memaksa berbagi password dan isi handphone. Duh.. yang begini namanya posesif. Walaupun sedang menjalin hubungan asmara, pria dan Anda tetap membutuhkan privacy. Kebanyakan cemburu juga merupakan tanda bahwa Anda tidak percaya pada sang kekasih.

Tujuan pacaran itu apa? Sebagai media untuk hubungan yang lebih serius, yaitu pernikahan. Biasanya, yang mengatur kontrol keuangan rumah tangga adalah wanita. Karena itu, banyak pria berharap memiliki pasangan yang cermat mengelola uang dan hemat. Jika ada wanita yang selalu berfoya-foya, beli ini dan itu tanpa pikir panjang, bahkan hutang sana sini (entah hutang temannya atau pakai credit card), ini akan langsung membuat pria ilfeel. Bagaimanapun juga, kecermatan pengelolaan uang menjadi salah satu tolak ukur kebahagiaan pernikahan. Lihat berapa banyak pasangan berpisah karena masalah uang? Apalagi jika sang istri menganggap gaji suaminya selalu kurang, padahal istrilah yang sangat boros.

Pria berbeda dengan wanita. Wanita suka hal yang indah-indah, temasuk pernikahan. Jujur deh, main nikah-nikahan adalah permainan yang lebih digemari anak perempuan. Saat belum puber-pun, Anda pasti sudah membayangkan cantiknya gaun pengantin kelak, dan membayangkan punya suami yang baik. Tidak heran, banyak wanita yang terlalu terobsesi dengan pernikahan. Baru jadian, sudah menyeret sang pria berkenalan dengan keluarga dan membicarakan pernikahan. Ugh.. ini bikin pria ingin kabur secepatnya. Pria butuh waktu yang lebih lama sebelum memutuskan untuk menikah. Jadi, pelan-pelan saja! Baru deh kalau hubungan (rata-rata) sudah berusia setahun, membicarakan pernikahan bisa dilakukan.

Pria senang jika dirinya berguna, apalagi untuk kekasihnya. Dia jadi terlihat macho dan merasa keren. Jadi tidak apa-apa jika Anda lupa membawa jaket lalu dia meminjamkan jaketnya; atau dia membawakan barang belanjaan pesanan bunda (beras 10 kg misalnya); atau dia membantu memperbaiki kerusakan sepeda motor Anda, semua itu wajar. Tapi.. pria tidak suka wanita yang terlalu manja dan tidak bisa mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Tidak mau kena hujan karena takut rambutnya rusak, tidak mau menenteng tas belanjaan yang isinya tidak sampai 1 kg, tidak mau naik angkot dan sebagainya. "Pacaran dengan cewek model begini berasa jadi sopir dan ajudan, bukan sebagai pacar," curhat sahabat pria kami.