Ucapan “Maaf ya, Sayang” Anda tidak lagi otomatis mengobati suasana.
Ikuti cara “tanpa-banyak-bicara” ini supaya Anda berdua bisa lekas
berdamai yang diakhiri dengan make-up sex.
Whoops, Anda: Bilang ia “Brengsek!”
Kendalikan Dengan: Marahi diri sendiri, “Aku yang brengsek, tadi bilang begitu ke kamu.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Ia akan menerjemahkan sesuatu: Anda tidak bermaksud begitu.
Whoops, Anda: Mengancamnya putus
Kendalikan Dengan: Bilang, “Tadi itu berlebihan, makanya jadi dramatis begitu.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Kata-kata barusan pasti menggelitik hatinya kalau Anda tidak ke arah sana.
Whoops, Anda: Membuatnya merasa tersakiti
Kendalikan Dengan: Akui saja Anda terpaksa menyerangnya, lalu katakan ucapan Anda itu tidak benar.
Alasan Ia Memberi Maaf: Penjelasan Anda membuktikan kalau tadi Anda sedang dikuasai emosi.
Whoops, Anda: Mengeluarkan tiga kata
Kendalikan Dengan: Katakan, “I’m childish. Aku malu, Babe. Aku bohong sama diri sendiri.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Ia menghargai Anda yang mengakui kalau Anda tidak dewasa barusan.
Whoops, Anda: Bilang ia “Brengsek!”
Kendalikan Dengan: Marahi diri sendiri, “Aku yang brengsek, tadi bilang begitu ke kamu.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Ia akan menerjemahkan sesuatu: Anda tidak bermaksud begitu.
Whoops, Anda: Mengancamnya putus
Kendalikan Dengan: Bilang, “Tadi itu berlebihan, makanya jadi dramatis begitu.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Kata-kata barusan pasti menggelitik hatinya kalau Anda tidak ke arah sana.
Whoops, Anda: Membuatnya merasa tersakiti
Kendalikan Dengan: Akui saja Anda terpaksa menyerangnya, lalu katakan ucapan Anda itu tidak benar.
Alasan Ia Memberi Maaf: Penjelasan Anda membuktikan kalau tadi Anda sedang dikuasai emosi.
Whoops, Anda: Mengeluarkan tiga kata
Kendalikan Dengan: Katakan, “I’m childish. Aku malu, Babe. Aku bohong sama diri sendiri.”
Alasan Ia Memberi Maaf: Ia menghargai Anda yang mengakui kalau Anda tidak dewasa barusan.




0 comments:
Post a Comment