Hidup terasa singkat sekali jika Anda menoleh ke belakang. Jika dulu Anda dan teman-teman masih haha hihi menikmati masa remaja, sekarang sudah di masa kuliah dan lebih serius memikirkan masa depan. Jika dulu ke sana ke mari selalu bergerombol, sekarang masing-masing sudah punya gandengan. Jika dulu masih seru-seruan sebagai single bahagia, sekarang satu persatu sudah melangkah ke jenjang pernikahan.
Bila Anda masih berstatus belum menikah dan berkali-kali menghadiri pesta pernikahan sahabat dan teman, sedikit atau banyak pasti ada perasaan 'aneh'. Bahkan, jika saudara Anda yang lebih muda mulai mendahului Anda ke jenjang pernikahan, perasaan 'aneh' itu semakin menjadi. Benarkah perasaan 'aneh' itu wujud lain dari iri? Inilah komentar beberapa sahabat Vemale.
***
Saya bahagia kalau ada teman atau saudara yang menikah. Tapi cinta dan pernikahan itu bukan masalah siapa mendahului siapa. Kalau siap ya silakan menikah, kalau belum ya santai saja, tidak perlu iri. ~ Helen, 26 tahun
***
Ngapain iri, urusan jodoh sudah ada yang mengatur, santai saja. ~ Jenny, 27 tahun
***
Kalau ada teman yang menikah duluan, lumayan lho.. Mereka jadi punya pengalaman yang dibagi ke saya. Itung-itung persiapan untuk saya saat mau menikah nanti. ~ Intan, 25 tahun
***
Bukan iri sih sebenernya, cuma situasi ini agak aneh aja. Akhirnya saya mengalami juga masa di mana teman-teman mulai mengirim undangan pernikahan. Saya lebih bingung dengan pertanyaan "Kapan nyusul?" dibandingkan iri, hahaha.. ~ Ginta, 23 tahun
***
Aku udah dua kali dilangkahin adik-adikku. Ada sih perasaan, "Aduh aku kapan ya?", tapi aku nggak mau jadi penghalang kebahagiaan adik-adikku. Kalau mereka sudah ketemu soulmate, masa saya halang-halangi. I'm happy for them. ~ Uwi, 28 tahun
***
Bagaimana dengan Anda, ladies? Apakah Anda juga sudah mengalami masa 'ditinggalkan' teman-teman yang sudah memasuki jenjang pernikahan? Pernahkah terbesit iri dengan pernikahan mereka? Share di kolom komentar ya! ;)
0 comments:
Post a Comment