TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan bentrok dengan musuh besarnya; Malaysia! Inilah derby Melayu yang sarat dengan gengsi dan mempertaruhkan harga diri bangsa. Suporter fanatik Indonesia pun siap berada di belakang Pasukan Garuda Muda.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Polda Metro Jaya, pengelola Stadion Gelora Bung Karno, PSSI, Kodim, dan INASOC di Jakarta, kemarin, diprediksi sebanyak 100 ribu suporter akan menyaksikan duel Indonesia kontra Malaysia pada laga terakhir Grup A SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, malam ini. Sementara kapasitas stadion hanya 80.000.
Antusiasme suporter Indonesia sudah terlihat dari antrian panjang di loket pembelian tiket di kawasan GBK, kemarin. Mereka bersiap meneror skuad muda Malaysia.
Panasnya atmosfer pertandingan ini tak hanya karena faktor persaingan kedua tim, tapi buruknya hubungan bilateral antarnegara. Martabat rakyat Indonesia merasa telah berulangkali diinjak-injak pemerintah Malaysia.
Indonesia sudah memastikan lolos ke babak semifinal. Tapi demi harga diri, Pasukan Garuda Muda wajib merebut kemenangan. Selain itu, tambahan angka absolut juga akan memastikan Indonesia menjadi juara Grup A, dan berpeluang menendang Malaysia dari persaingan.
"Pertandingan melawan Malaysia akan menjadi pertandingan besar. Penonton pasti banyak yang menyaksikan," ujar striker Timnas Indonesia U-23, Patrich Wanggai, usai sesi latihan terakhir di lapangan C, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2011) kemarin.
Wanggai pun berusaha keras mempersembahkan kemenangan buat suporter. "Kami memang sudah pasti ke semifinal, tapi kami tetap mengincar kemenangan dari Malaysia. Kami ingin memberi yang terbaik buat bangsa ini," ungkap pencetak empat gol ini.
Pelatih Rahmad Darmawan juga menatap laga ini dengan target tinggi. Menurutnya, kemenangan melawan Malaysia akan sangat berguna buat modal di semifinal, tanpa peduli siapa yang akan menjadi lawan (Myanmar atau Vietnam).
"Saya pikir menghindar dari lawan kuat dengan mengorbankan pertandingan lain bukan cara yang sportif. Jadi kami siap menghadapi tim manapun di partai semifinal nanti," kata mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ini.
Menghadapi besarnya tekanan untuk menang, Rahmad meminta anak asuhnya bermain lepas. "Kami disarankan bermain lepas oleh pelatih. Cara terbaik untuk mengatasi ketegangan pastinya dengan bermain lepas dan tanpa beban," terang Wanggai.
Pengalaman nervous mentas di depan puluhan ribu penonton memang sempat dialami pemain Indonesia di laga sebelumnya menghadapi Thailand. Maklum, sebagian besar skuad Garuda Muda mayoritas masih minim jam terbang mentas di pertandingan dengan atmosfer besar.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Polda Metro Jaya, pengelola Stadion Gelora Bung Karno, PSSI, Kodim, dan INASOC di Jakarta, kemarin, diprediksi sebanyak 100 ribu suporter akan menyaksikan duel Indonesia kontra Malaysia pada laga terakhir Grup A SEA Games 2011 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, malam ini. Sementara kapasitas stadion hanya 80.000.
Antusiasme suporter Indonesia sudah terlihat dari antrian panjang di loket pembelian tiket di kawasan GBK, kemarin. Mereka bersiap meneror skuad muda Malaysia.
Panasnya atmosfer pertandingan ini tak hanya karena faktor persaingan kedua tim, tapi buruknya hubungan bilateral antarnegara. Martabat rakyat Indonesia merasa telah berulangkali diinjak-injak pemerintah Malaysia.
Indonesia sudah memastikan lolos ke babak semifinal. Tapi demi harga diri, Pasukan Garuda Muda wajib merebut kemenangan. Selain itu, tambahan angka absolut juga akan memastikan Indonesia menjadi juara Grup A, dan berpeluang menendang Malaysia dari persaingan.
"Pertandingan melawan Malaysia akan menjadi pertandingan besar. Penonton pasti banyak yang menyaksikan," ujar striker Timnas Indonesia U-23, Patrich Wanggai, usai sesi latihan terakhir di lapangan C, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11/2011) kemarin.
Wanggai pun berusaha keras mempersembahkan kemenangan buat suporter. "Kami memang sudah pasti ke semifinal, tapi kami tetap mengincar kemenangan dari Malaysia. Kami ingin memberi yang terbaik buat bangsa ini," ungkap pencetak empat gol ini.
Pelatih Rahmad Darmawan juga menatap laga ini dengan target tinggi. Menurutnya, kemenangan melawan Malaysia akan sangat berguna buat modal di semifinal, tanpa peduli siapa yang akan menjadi lawan (Myanmar atau Vietnam).
"Saya pikir menghindar dari lawan kuat dengan mengorbankan pertandingan lain bukan cara yang sportif. Jadi kami siap menghadapi tim manapun di partai semifinal nanti," kata mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ini.
Menghadapi besarnya tekanan untuk menang, Rahmad meminta anak asuhnya bermain lepas. "Kami disarankan bermain lepas oleh pelatih. Cara terbaik untuk mengatasi ketegangan pastinya dengan bermain lepas dan tanpa beban," terang Wanggai.
Pengalaman nervous mentas di depan puluhan ribu penonton memang sempat dialami pemain Indonesia di laga sebelumnya menghadapi Thailand. Maklum, sebagian besar skuad Garuda Muda mayoritas masih minim jam terbang mentas di pertandingan dengan atmosfer besar.
0 comments:
Post a Comment