TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Label lolos ke semifinal tak membuat Rahmad Darmawan pelatih Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di ajang SEA Games XXVI, mengendurkan perjuangan menggapai emas. Ia tetap memandang serius laga melawan Malaysia.
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan memastikan timnya tak akan main-main melawan Malaysia pada laga pamungkas babak penyisihan, guna memastikan sebagai juara Grup A.
"Sejauh ini kami belum berpikir di semifinal. Kami hanya fokus untuk memenangkan pertandingan melawan Malaysia," kata Rahmad Darmawan jelang pertandingan.
Target kemenangan melawan Malaysia akan memberikan modal berharga bagi Egi Melgiansyah cs kala berlaga di semifinal. Pasalnya, dipastikan penonton yang akan menyaksikan langsung laga ini membludak.
Hal inilah yang menjadi perhatian khusus mantan pelatih Persipura Jayapura, Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ini kepada anak asuhnya. RD melihat pasukan Garuda Muda kerap gugup dan grogi disaat bertanding dengan atmosfer seperti itu.
Belum lagi, yang menjadi lawan adalah Malaysia, musuh bebuyutan yang kerap besiteru dengan Indonesia. Laga ini menjadi lebih panas, terlebih setelah Piala AFF 2010 kemarin. Paling tidak kemenangan melawan Malaysia sebagai pembalasan Piala AFF. Laga ini terkait gengsi dan harga diri kedua tim.
"Yang pasti dukungan penoton cukup besar. Tapi dukungan penonton yang maksimal sempat membuat anak-anak nervous (saat melawan Thailand), tapi mereka cepat menyadari bahwa itu adalah dukungan," paparnya. Ia mengatakan pertandingan ini menjadi krusial untuk menambah pengalaman timnas U-23 bermain dalam atmosfer yang tinggi.
Dalam semifinal, Indonesia akan melawan Vietnam (runner up Grup B)jika berhasil menjadi juara Grup A. Diatas kertas Vietnam lebih diunggulkan daripada Myanmar yang berhasil menjadi juara Grup B. Akan tetapi, RD mengaku siapapun lawannya di semifinal nanti akan dihadapi, entah Myanmar ataupun Vietnam.
"Tugas kami adalah lawan Malaysia dan kami akan serius dengan materi yang telah disiapkan. Tentu kami mementingkan semifinal, tapi kami tidak akan melepas lawan Malaysia," ujarnya.
"Saya pikir menghindar dari lawan kuat dengan mengorbankan pertandingan lain bukan cara yang sportif. Jadi kami siap menghadapi tim manapun di partai semifinal nanti," tegas pelatih asal Lampung ini.
Sementara itu, keseriusan Malaysia menghadapi pertandingan ini justru berlipat. Kengototan Malaysia untuk memenangkan atau meraih hasil seri di pertandingan ini lebih besar karena Malaysia belum memastikan diri lolos ke semifinal meski mereka berada di posisi runner up.
Tim juara bertahan ini mengumpulkan tujuh poin, namun masih mendapat ancaman dari Singapura yang memiliki empat poin dan berada diurutan ketiga. Jika Singapura mampu menaklukkan Thailand minimal dengan skor 3-0 dan Malaysia kalah dari Indonesia, maka tiket Malaysia ke semifinal akan direbut Singapura.
Tidak ada pilihan lain bagi Malaysia kecuali tampil habis-habisan menghadapi Indonesia bila tidak ingin tiket semifinal yang sudah didepan mata melayang.
"Target kami meraih tiga poin dan kami akan tetap tampil menyerang," kata Pelatih Malaysia Ong Kwim See.
Menyoroti masalah penonton yang begitu dahsyat, Ong Kim Swee mengaku sudah mengenal karakter penonton Indonesia. Walhasil, adanya suporter yang diyakini akan membludak justru dijadikan motivasi bagi Malaysia.
"Kami sudah tahu sikap penonton Indonesia, jadi adanya suporter Indonesia kami jadikan motivasi. Kami sudah melangkah setenagh jalan. Tinggal Singapura melawan Thaliand dan Singapura masih berpeluang, kami butuh satu poin untuk lolos," ungkapnya.
Pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan memastikan timnya tak akan main-main melawan Malaysia pada laga pamungkas babak penyisihan, guna memastikan sebagai juara Grup A.
"Sejauh ini kami belum berpikir di semifinal. Kami hanya fokus untuk memenangkan pertandingan melawan Malaysia," kata Rahmad Darmawan jelang pertandingan.
Target kemenangan melawan Malaysia akan memberikan modal berharga bagi Egi Melgiansyah cs kala berlaga di semifinal. Pasalnya, dipastikan penonton yang akan menyaksikan langsung laga ini membludak.
Hal inilah yang menjadi perhatian khusus mantan pelatih Persipura Jayapura, Sriwijaya FC dan Persija Jakarta ini kepada anak asuhnya. RD melihat pasukan Garuda Muda kerap gugup dan grogi disaat bertanding dengan atmosfer seperti itu.
Belum lagi, yang menjadi lawan adalah Malaysia, musuh bebuyutan yang kerap besiteru dengan Indonesia. Laga ini menjadi lebih panas, terlebih setelah Piala AFF 2010 kemarin. Paling tidak kemenangan melawan Malaysia sebagai pembalasan Piala AFF. Laga ini terkait gengsi dan harga diri kedua tim.
"Yang pasti dukungan penoton cukup besar. Tapi dukungan penonton yang maksimal sempat membuat anak-anak nervous (saat melawan Thailand), tapi mereka cepat menyadari bahwa itu adalah dukungan," paparnya. Ia mengatakan pertandingan ini menjadi krusial untuk menambah pengalaman timnas U-23 bermain dalam atmosfer yang tinggi.
Dalam semifinal, Indonesia akan melawan Vietnam (runner up Grup B)jika berhasil menjadi juara Grup A. Diatas kertas Vietnam lebih diunggulkan daripada Myanmar yang berhasil menjadi juara Grup B. Akan tetapi, RD mengaku siapapun lawannya di semifinal nanti akan dihadapi, entah Myanmar ataupun Vietnam.
"Tugas kami adalah lawan Malaysia dan kami akan serius dengan materi yang telah disiapkan. Tentu kami mementingkan semifinal, tapi kami tidak akan melepas lawan Malaysia," ujarnya.
"Saya pikir menghindar dari lawan kuat dengan mengorbankan pertandingan lain bukan cara yang sportif. Jadi kami siap menghadapi tim manapun di partai semifinal nanti," tegas pelatih asal Lampung ini.
Sementara itu, keseriusan Malaysia menghadapi pertandingan ini justru berlipat. Kengototan Malaysia untuk memenangkan atau meraih hasil seri di pertandingan ini lebih besar karena Malaysia belum memastikan diri lolos ke semifinal meski mereka berada di posisi runner up.
Tim juara bertahan ini mengumpulkan tujuh poin, namun masih mendapat ancaman dari Singapura yang memiliki empat poin dan berada diurutan ketiga. Jika Singapura mampu menaklukkan Thailand minimal dengan skor 3-0 dan Malaysia kalah dari Indonesia, maka tiket Malaysia ke semifinal akan direbut Singapura.
Tidak ada pilihan lain bagi Malaysia kecuali tampil habis-habisan menghadapi Indonesia bila tidak ingin tiket semifinal yang sudah didepan mata melayang.
"Target kami meraih tiga poin dan kami akan tetap tampil menyerang," kata Pelatih Malaysia Ong Kwim See.
Menyoroti masalah penonton yang begitu dahsyat, Ong Kim Swee mengaku sudah mengenal karakter penonton Indonesia. Walhasil, adanya suporter yang diyakini akan membludak justru dijadikan motivasi bagi Malaysia.
"Kami sudah tahu sikap penonton Indonesia, jadi adanya suporter Indonesia kami jadikan motivasi. Kami sudah melangkah setenagh jalan. Tinggal Singapura melawan Thaliand dan Singapura masih berpeluang, kami butuh satu poin untuk lolos," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment